PASAR RAKYAT CISALAK, CIMANGGIS, DEPOK

Pasar Rakyat Cisalak, Depok terbilang sangat strategis setelah direvitalisasi pemerintah kota Depok. Gedung A dan B di Pasar Cisalak yang telah rampung sejak Desember 2016 lalu tersebut mulai bisa ditempati para pedangang Bertepatan dengan hari jadi Kota Depok ke 18, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, akhirnya meresmikan gedung baru Pasar Cisalak. "Kami dan tim sedang melakukan persiapan di dalam gedung yaitu memberikan nomor pada setiap los dan kios." kata Fenti Novita, Kepala Bidang Sarana dan Bina Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok.



Ia menyebut sebanyak 627 kios dan 673 los telah terbangun di Pasar Cisalak dan saat ini pihaknya sedang membuat mekanisme penempatan pedagang. "Kita akan buat pemetaan lagi, bila ada kelebihan kios atau los yang tersisa akan diberikan pada pedagang yang melengkapi syarat yang kita berikan," ujar Fenti.


Selain mekanisme penempatan dan pemetaan, Fenti mengaku saat ini pihaknya masih melakukan penambahan prasarana sambil menunggu proses serah terima bangunan dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Depok. "Sambil menunggu proses serah terima itu, kita akan melakukan pelatihan operasional gedung, pengadaan genset, CCTV, dan lift," tutur Fenti.


Gedung baru Pasar Cisalak ini memiliki 4 lantai dengan 1300 los dan kios. Gedung dilengkapi dengan tangga dan lift serta memiliki akses parkir yang memadai. Pihaknya, lanjut dia,  juga sedang meminta bantuan kepada pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terkait penertiban pedagang di kawasan Pasar Cisalak. "Kami juga melakukan koordinasi dengan Satpol PP Kota Depok, terkait penertiban pedagang di sekitar Pasar Cisalak," ucap Fenti.


Sementara itu para pedagang terlihat mengantre di Gedung Arsip Perpustakaan Umum Depok di Jalan Margonda Raya. Begitu tiba, mereka menyerahkan sejumlah dokumen persyaratan seperti foto kopi KTP, kartu tanda pedagang ke petugas.
Selepas itu, pedagang mengambil nomor undian kios/los. Nomor kios dan blok pasar baru Cisalak yang diambil pedagang dicatat dalam kertas kwitansi. Sejumlah pedagang mengaku tak punya pilihan lain selain berpindah ke bangunan pasar baru. Setelah kebakaran pasar empat tahun lalu, pedagang menyambung hidup dengan berjualan di tempat penampungan Jalan Radar AURI, Cimanggis.
Kini, setelah pembangunan lokasi berjualan baru rampung mereka memilih pindah. "Habis gimana, ngikut teman saja," kata Suparmi (57), Rabu siang.
Dia sudah 30 tahun berdagang di Pasar Cisalak. Awalnya, Suparmi menginginkan membuka lapak di tepi jalan. Kendati Pemkot membangun pasar pengganti, Suparmi tak begitu yakin lokasi tersebut bakal ramai dikunjungi pembeli. Soalnya, letak bangunan pasar tak berada di pusat lalu lalang kendaraan. Apalagi tak semua pedagang pindah ke sana. Sebagian dari mereka malah membuka lapak di tepi Jalan Koja dan Jala Raya Bogor.
Pembeli juga diperkirakan lebih memilih berbelanja di lapak  pinggir jalan. ‎"Pembeli ingin enggak kemana-mana,  enggak usah turun dari motor (saat belanja)," kata Suparmi. Akan tetapi, ajakan teman meluluhkan hatinya sehingga dia ikut berpindah. 

Sementara itu,‎ Susilo (45), pedagang lainnya menyambut baik perpindahan tersebut. Dia mengaku‎ kehilangan semua barang dagangannya saat bangunan pasar lama dilalap api. Pedagang sayuran tersebut tidak khawatir bakal kehilangan pembeli karena relokasi.

"Kalau orang (pedagang) lama, mayoritasnya sudah punya langganan semua," ujarnya. Meski begitu, Susilo meminta Pemkot memindahkan semua pedagang Cisalak ke tempat baru .
Keberadaan pedagang di lapak tepi jalan bisa menimbulkan perselisihan dengan yang memilih berpindah. Pasalnya, masyarakat bakal lebih tersedot membeli barang kebutuhannya di lapak dekat jalan. Keadaan tersebut tak menguntungkan pedagang yang patuh terhadap aturan. 
Hal senada dilontarkan Lardi (40), pedagang sembako. Lardi menambahkan, biaya sewa yang dikeluarkannya untuk ‎kios dengan luas 2 x 2 meter tersebut mencapai Rp 700 ribu. Sewa itu berlaku selama setengah tahun. Bila menyewa selama setahun, pedagang mesti membayar sekitar Rp 1,5 juta. 
"Rencananya pembayaran setengah tahun dulu,  ke sananya baru satu tahun full," ujar Lardi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PASAR JOHAR, KOTAMADYA SEMARANG

PASAR IKAN MUARA ANGKE